«اللَّهُمَّ لَا تَسْتَدْرِجْنِي بِالْإِحْسَانِ وَ لَا تُؤَدِّبْنِي بِالْبَلَاءِ.»
"Ya Allah! Jangan Kau uji aku dengan kebaikan dan jangan kau seksa aku dengan bala' [bencana]"
Ayatullah Mujtaba Tehrani dalam hujjahnya bagi menjelaskan do'a dari Imam Hussein r.a itu: "Termasuk di antara cara yang digunakan Allah s.w.t untuk menguji hamba-Nya adalah dengan memberikan nikmat dan kebaikan. Beginilah cara Allah s.w.t menguji hamba-Nya, baik dengan melimpahkan nikmat atau dengan mencabut nikmat-Nya. Dalam kedua keadaan itu, Allah s.w.t sedang menguji. Salah satu makna istidraj (ujian dengan memberi nikmat) adalah sedemikian."
Dalam sebuah riwayat dari Imam Ali Zainal Abidin s.a disebutkan bahawa tentang masalah istidraj, beliau mengatakan, "Jika Allah melimpahkan nikmat-Nya kepadamu dan kau lupa untuk bersyukur, maka untuk kali kedua Allah s.w.t akan kembali melimpahkan nikmatnya untuk menguji apakah kau akan mensyukurinya atau kembali kau lupa bersyukur. Jika kau masih tidak mensyukuri maka Dia akan kembali mengujimu." Sungguh ujian yang luar biasa..! Seperti ini Allah s.w.t menguji. Ini yang dimaksud dengan istidraj; nikmat yang melimpah ruah serta pengabaian kesyukuran.
Dalam do'a Imam Hussein r.a ini disebutkan agar Allah tidak menguji hamba dengan istidraj. Yakni, ya Allah..! Aku tidak menginginkan nikmat yang aku lupa mensyukurinya. Ingat, do'a ini sangat penting!
Di bahagian kedua dalam do'a Imam Hussein r.a disebutkan, "dan jangan Kau siksa aku dengan bala' (bencana)." Jika seandainya kita gagal dalam melalui ujian, maka apa yang akan dilakukan Allah s.w.t terhadap kita? Jika seorang anak melakukan kesalahan, apa yang harus dilakukan terhadapnya? Memberinya peringatan atau menghukumnya.
Imam Hussein r.a berkata,"Ya Allah, jangan Kau siksa aku dengan bencana!"Maksudnya adalah, jika aku berbuat khilaf, maka jangan Kau seksa aku dengan petaka. Kerana aku tidak kuat menahan seksa-Mu...
Sumber : IRIB
Dalam sebuah riwayat dari Imam Ali Zainal Abidin s.a disebutkan bahawa tentang masalah istidraj, beliau mengatakan, "Jika Allah melimpahkan nikmat-Nya kepadamu dan kau lupa untuk bersyukur, maka untuk kali kedua Allah s.w.t akan kembali melimpahkan nikmatnya untuk menguji apakah kau akan mensyukurinya atau kembali kau lupa bersyukur. Jika kau masih tidak mensyukuri maka Dia akan kembali mengujimu." Sungguh ujian yang luar biasa..! Seperti ini Allah s.w.t menguji. Ini yang dimaksud dengan istidraj; nikmat yang melimpah ruah serta pengabaian kesyukuran.
Dalam do'a Imam Hussein r.a ini disebutkan agar Allah tidak menguji hamba dengan istidraj. Yakni, ya Allah..! Aku tidak menginginkan nikmat yang aku lupa mensyukurinya. Ingat, do'a ini sangat penting!
Di bahagian kedua dalam do'a Imam Hussein r.a disebutkan, "dan jangan Kau siksa aku dengan bala' (bencana)." Jika seandainya kita gagal dalam melalui ujian, maka apa yang akan dilakukan Allah s.w.t terhadap kita? Jika seorang anak melakukan kesalahan, apa yang harus dilakukan terhadapnya? Memberinya peringatan atau menghukumnya.
Imam Hussein r.a berkata,"Ya Allah, jangan Kau siksa aku dengan bencana!"Maksudnya adalah, jika aku berbuat khilaf, maka jangan Kau seksa aku dengan petaka. Kerana aku tidak kuat menahan seksa-Mu...
Sumber : IRIB
Tiada ulasan:
Catat Ulasan